Profil Desa Wlahar
Ketahui informasi secara rinci Desa Wlahar mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Wlahar, Kecamatan Adipala, Cilacap, merupakan desa pesisir yang kaya akan tradisi budaya seperti Sedekah Laut dan Suran di Petilasan Eyang Pager Jati. Dengan potensi perikanan, pertanian, dan wisata religi/budaya, serta BUMDes "Ngudi Sejahtera", desa
-
Pusat Tradisi Budaya dan Religi
Desa Wlahar dikenal dengan tradisi Sedekah Laut yang meriah oleh para nelayan dan perayaan Suran di Petilasan Eyang Pager Jati, yang menjadi daya tarik budaya dan spiritual.
-
Ekonomi Pesisir Berbasis Perikanan dan Pertanian
Kehidupan ekonomi masyarakat ditopang oleh sektor perikanan tangkap di Samudera Hindia dan kegiatan pertanian, dengan potensi pengembangan UMKM berbasis hasil alam dan event budaya.
-
Pemerintahan Desa yang Aktif dan Partisipatif
Di bawah kepemimpinan Kepala Desa Mustolih, Pemerintah Desa Wlahar aktif dalam perencanaan pembangunan (Musrenbangdes) dan kegiatan kemasyarakatan, serta menjaga komunikasi melalui media sosial.

Desa Wlahar, sebuah permukiman pesisir yang terletak di Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, memancarkan pesona unik melalui perpaduan antara kekayaan tradisi budaya yang mengakar kuat dan potensi sumber daya alam bahari serta agraris yang melimpah. Sebagai desa yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, Wlahar tidak hanya menjadi rumah bagi komunitas nelayan yang tangguh, tetapi juga menjadi penjaga situs-situs bersejarah dan ritual adat yang terus dilestarikan. Di tengah arus modernisasi, Desa Wlahar berupaya merajut kesejahteraan dengan tetap berpijak pada kearifan lokal dan semangat kebersamaan.
Mengenal Lebih Dekat Desa Wlahar: Lokasi dan Tatanan Administratif
Desa Wlahar merupakan salah satu dari 16 desa yang berada dalam wilayah administratif Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cilacap dalam publikasi "Statistik Daerah Kecamatan Adipala 2024" (yang menyajikan data tahun 2023), Desa Wlahar dipimpin oleh Kepala Desa Mustolih. Luas wilayah desa ini tercatat mencapai 511,00 hektare, menjadikannya salah satu desa dengan cakupan area yang cukup signifikan di kecamatan tersebut.
Secara struktural, Desa Wlahar terbagi menjadi 4 dusun, yang selanjutnya diorganisir ke dalam 8 Rukun Warga (RW) dan 38 Rukun Tetangga (RT). Salah satu dusun yang dikenal di wilayah ini ialah Dusun Kalijering. Pembagian wilayah administratif ini bertujuan untuk mempermudah koordinasi pemerintahan, pelayanan publik dan pelaksanaan program pembangunan hingga ke tingkat komunitas terkecil.
Batas-batas wilayah Desa Wlahar meliputi:
- Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Penggalang (Kecamatan Adipala).
- Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Bunton (Kecamatan Adipala).
- Sebelah Selatan: Berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, yang memberikan karakter pesisir yang kuat.
- Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Karangbenda (Kecamatan Adipala).
Sejarah Desa Wlahar, meskipun memerlukan pendokumentasian lebih lanjut dalam format digital yang mudah diakses publik, terkait erat dengan keberadaan tokoh-tokoh dan situs-situs bersejarah di wilayahnya. Salah satu yang paling menonjol ialah Petilasan Eyang Pager Jati, yang diyakini sebagai tempat peristirahatan atau petilasan seorang tokoh yang dihormati dan dianggap sebagai leluhur atau cikal bakal bagi sebagian masyarakat. Narasi lokal dan tradisi yang berkembang di sekitar petilasan ini menjadi bagian penting dari identitas Desa Wlahar.
Kondisi Geografis dan Demografi Desa Wlahar
Karakteristik geografis Desa Wlahar sangat dipengaruhi oleh lokasinya di pesisir selatan Jawa. Desa ini memiliki garis pantai yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, yang membawa potensi sumber daya kelautan sekaligus risiko bencana alam pesisir seperti abrasi dan gelombang pasang. Iklim tropis dengan dua musim utama sangat memengaruhi pola aktivitas nelayan dan petani di desa ini.
Dari aspek kependudukan, data BPS Kabupaten Cilacap per tahun 2023 mencatat jumlah penduduk Desa Wlahar sebanyak 6.564 jiwa. Komposisi penduduk ini terdiri dari 3.352 jiwa laki-laki dan 3.212 jiwa penduduk perempuan. Jumlah penduduk yang besar ini menjadi modal sosial dan tenaga kerja potensial bagi pengembangan berbagai sektor ekonomi di desa.
Pemerintah Desa Wlahar, melalui berbagai program dan kebijakan, terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui akses pendidikan, layanan kesehatan, dan pelatihan keterampilan yang relevan dengan potensi lokal, khususnya di bidang perikanan, pertanian, dan pariwisata berbasis budaya.
Denyut Ekonomi Desa Wlahar: Perikanan, Pertanian, Wisata Budaya, dan Peran BUMDes
Perekonomian Desa Wlahar berputar pada pemanfaatan potensi sumber daya alam pesisir dan agraris, serta pengembangan potensi wisata budaya yang unik.
- Sektor PerikananSebagai desa pesisir, sektor perikanan tangkap menjadi salah satu mata pencaharian utama bagi sebagian besar masyarakat Wlahar. Ratusan nelayan setiap hari melaut mencari ikan di Samudera Hindia. Aktivitas perikanan ini tidak hanya memenuhi kebutuhan protein lokal tetapi juga menjadi komoditas ekonomi yang penting. Tradisi Sedekah Laut yang diselenggarakan setiap tahun menjadi bukti betapa eratnya kehidupan masyarakat dengan laut.
- Sektor PertanianSelain perikanan, lahan daratan di Desa Wlahar juga dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian. Komoditas utama yang dikembangkan kemungkinan meliputi padi, palawija, dan tanaman hortikultura lainnya yang sesuai dengan kondisi agroklimat setempat.
- Potensi Wisata Religi dan Budaya (Petilasan Eyang Pager Jati)Desa Wlahar memiliki aset budaya dan spiritual yang sangat berharga, yaitu Petilasan Eyang Pager Jati. Situs ini menjadi pusat kegiatan tradisi Suran yang diselenggarakan setiap bulan Sura atau Muharram dalam kalender Islam-Jawa. Prosesi "ganti langse" (penggantian kelambu atau kain penutup makam/petilasan) menjadi ritual utama yang menarik perhatian banyak orang, baik dari dalam maupun luar desa. Selama pelaksanaan tradisi Suran, banyak warga lokal yang menjajakan makanan, minuman, dan berbagai kebutuhan lainnya di sekitar area petilasan, menunjukkan adanya potensi ekonomi berbasis event budaya. Pengembangan Petilasan Eyang Pager Jati sebagai destinasi wisata religi dan budaya yang lebih terstruktur memiliki peluang besar.
- Tradisi Sedekah Laut sebagai Daya Tarik BudayaTradisi Sedekah Laut yang digelar setiap tahun oleh para nelayan Desa Wlahar juga merupakan potensi daya tarik wisata budaya yang signifikan. Prosesi larung sesaji ke tengah laut, diiringi dengan berbagai pertunjukan seni seperti wayang kulit dan hiburan rakyat lainnya, menjadi tontonan yang unik dan sarat makna. Kegiatan ini tidak hanya sebagai ungkapan syukur tetapi juga sebagai upaya pelestarian budaya maritim.
- Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)Keberadaan event budaya seperti Suran dan Sedekah Laut secara alami menumbuhkan UMKM musiman. Potensi pengembangan UMKM yang lebih permanen, terutama yang berbasis pada hasil laut (ikan olahan, kerajinan kerang) atau produk pertanian lokal, sangat terbuka.
- Peran BUMDes "NGUDI SEJAHTERA"Desa Wlahar memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bernama "NGUDI SEJAHTERA." Keberadaan BUMDes ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam pengelolaan potensi ekonomi desa secara profesional dan berkelanjutan, termasuk potensi wisata budaya, perikanan, pertanian, serta fasilitasi UMKM lokal.
Infrastruktur dan Fasilitas Publik di Desa Wlahar
Pembangunan infrastruktur dasar dan penyediaan fasilitas publik yang memadai menjadi komitmen Pemerintah Desa Wlahar untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung aktivitas ekonomi.
- Aksesibilitas dan JalanKetersediaan jalan desa yang baik menjadi penting untuk menghubungkan antar dusun, area pertanian, serta akses menuju pantai dan situs budaya seperti Petilasan Eyang Pager Jati.
- Fasilitas Pendidikan dan KesehatanSekolah Dasar Negeri (misalnya, SDN Wlahar) memastikan akses pendidikan dasar bagi anak-anak desa. Layanan kesehatan primer melalui Poskesdes atau Posyandu juga menjadi bagian penting dari fasilitas publik.
- Fasilitas Umum LainnyaBalai Desa Wlahar berfungsi sebagai pusat administrasi pemerintahan dan kegiatan kemasyarakatan. Tempat-tempat ibadah seperti masjid dan mushola menunjang kehidupan religius masyarakat. Infrastruktur pendukung kegiatan nelayan, seperti tempat pendaratan ikan yang sederhana, juga vital bagi sektor perikanan.
Pemerintah Desa Wlahar, sebagaimana terlihat dari aktivitas di media sosialnya, aktif dalam kegiatan perencanaan pembangunan seperti Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) untuk menentukan prioritas penggunaan Dana Desa bagi Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) tahun berikutnya. Kegiatan kerja bakti "Jumat Bersih" juga menunjukkan adanya upaya kolektif dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan.
Tata Kelola Pemerintahan dan Kehidupan Sosial Kemasyarakatan Wlahar
Tata kelola pemerintahan Desa Wlahar dijalankan oleh Kepala Desa Mustolih beserta jajaran perangkat desa. Penggunaan media sosial seperti halaman Facebook "Pemerintah Desa Wlahar" sebagai salah satu sarana komunikasi dan diseminasi informasi mengenai kegiatan desa menunjukkan adanya upaya transparansi dan pelibatan publik, meskipun keberadaan website desa resmi yang komprehensif akan lebih optimal.
Kehidupan sosial masyarakat Desa Wlahar sangat diwarnai oleh nilai-nilai tradisi, gotong royong, dan religiusitas. Pelaksanaan tradisi Sedekah Laut dan Suran di Petilasan Eyang Pager Jati merupakan manifestasi dari kuatnya ikatan sosial dan spiritual masyarakat. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan para tokoh adat dan sesepuh, tetapi juga partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk generasi muda.
Lembaga-lembaga kemasyarakatan seperti PKK, Karang Taruna, kelompok nelayan, dan kelompok tani memegang peran strategis dalam berbagai program pemberdayaan dan kegiatan sosial di tingkat desa. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) juga menjalankan fungsinya dalam menyalurkan aspirasi dan mengawasi jalannya pemerintahan desa.
Potensi Unggulan, Peluang, dan Tantangan Pembangunan Desa Wlahar
Desa Wlahar memiliki sejumlah potensi unggulan yang khas dan berharga:
- Kekayaan Tradisi Budaya dan Situs ReligiSedekah Laut dan Tradisi Suran di Petilasan Eyang Pager Jati merupakan aset budaya tak benda dan potensi wisata spiritual yang kuat.
- Potensi Sumber Daya Kelautan dan PerikananSebagai desa pesisir dengan komunitas nelayan yang aktif.
- Sektor Pertanian yang ProduktifDengan lahan yang mendukung berbagai komoditas pangan dan hortikultura.
- Semangat Gotong Royong dan Partisipasi MasyarakatTerlihat dalam pelestarian tradisi dan kegiatan pembangunan desa.
- Keberadaan BUMDes "NGUDI SEJAHTERA"Sebagai lembaga ekonomi desa yang dapat dikembangkan.
Peluang pengembangan ke depan meliputi:
- Pengembangan paket wisata budaya dan religi yang terintegrasi, mengemas tradisi Suran dan Sedekah Laut serta kunjungan ke Petilasan Eyang Pager Jati secara profesional.
- Peningkatan nilai tambah produk perikanan melalui pengolahan pascapanen dan pemasaran yang lebih modern.
- Penguatan UMKM lokal, khususnya yang mendukung sektor pariwisata dan produk olahan hasil alam.
- Optimalisasi peran BUMDes "NGUDI SEJAHTERA" dalam pengelolaan aset wisata, pengembangan unit usaha produktif, dan fasilitasi ekonomi masyarakat.
- Dokumentasi dan promosi potensi budaya serta alam Desa Wlahar melalui platform digital yang lebih luas.
Namun Desa Wlahar juga dihadapkan pada beberapa tantangan:
- Pelestarian Tradisi di Tengah ModernisasiMemastikan nilai-nilai luhur tradisi tetap terjaga dan relevan bagi generasi muda.
- Pengelolaan Destinasi Wisata BudayaMembutuhkan perencanaan yang matang agar pengembangan pariwisata tidak merusak kesakralan situs atau mengganggu ritual adat.
- Keberlanjutan Sumber Daya PerikananMenghadapi isu seperti perubahan iklim, overfishing (jika ada), dan kebutuhan akan praktik penangkapan yang ramah lingkungan.
- Keterbatasan Informasi Publik yang KomprehensifKetiadaan website desa resmi yang detail dapat menjadi kendala dalam promosi dan transparansi.
- Peningkatan Kualitas SDMKebutuhan akan pelatihan di bidang pariwisata, manajemen UMKM, dan teknologi perikanan/pertanian modern.
Visi dan Arah Pembangunan Desa Wlahar ke Depan
Meskipun visi dan misi spesifik Desa Wlahar tidak secara eksplisit terpublikasi dalam format dokumen resmi yang mudah diakses, berbagai kegiatan dan fokus pembangunan yang terlihat mengindikasikan arah menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berbasis pada potensi lokal, khususnya perikanan, pertanian, dan pariwisata budaya, seraya tetap melestarikan nilai-nilai tradisi. Keterlibatan aktif dalam Musrenbangdes untuk penyusunan RKPDes menunjukkan adanya perencanaan yang partisipatif.
Aspirasi untuk mengembangkan potensi desa, mendukung komunitas nelayan, melestarikan situs budaya, dan meningkatkan infrastruktur dasar menjadi cerminan dari tujuan pembangunan yang diemban oleh Pemerintah Desa Wlahar di bawah kepemimpinan Kepala Desa Mustolih.
Wlahar, Menjaga Api Tradisi di Tepi Samudera Menuju Kesejahteraan Bersama
Desa Wlahar di Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, adalah sebuah desa yang hidup dalam harmoni antara deburan ombak Samudera Hindia dan denyut tradisi leluhur yang tak lekang oleh waktu. Kekayaan budaya melalui ritual Sedekah Laut dan perayaan Suran di Petilasan Eyang Pager Jati menjadi jiwa dan identitas kuat bagi masyarakat Wlahar. Di sisi lain, potensi ekonomi dari sektor perikanan, pertanian, dan pariwisata berbasis budaya terus digali dan dikembangkan sebagai tumpuan harapan untuk masa depan yang lebih sejahtera.
Dengan semangat gotong royong, kearifan lokal yang terjaga, dan kepemimpinan yang akomodatif, Desa Wlahar memiliki modal sosial yang besar untuk menghadapi tantangan dan meraih peluang. Peran BUMDes "NGUDI SEJAHTERA" dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat akan menjadi kunci dalam merawat warisan budaya sekaligus merajut kemakmuran yang berkelanjutan. Desa Wlahar adalah bukti bahwa kemajuan dapat berjalan seiring dengan pelestarian identitas, menciptakan sebuah komunitas pesisir yang unik, berdaya, dan bermartabat.